Diskusi Revisi Pedoman Rencana Penanggulangan Bencana 2025–2030 Provinsi Sulawesi Utara dan Penguatan Kerja Sama dengan FMIPAK UNIMA

Tondano, 23 Oktober 2025 — Fakultas Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Kebumian (FMIPAK) Universitas Negeri Manado menjadi tuan rumah kegiatan Diskusi Revisi Pedoman Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Provinsi Sulawesi Utara 2025–2030 yang dilaksanakan pada Kamis, 23 Oktober 2025, bertempat di Ruang Dekan FMIPAK.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya sinergi antara dunia akademik dan instansi pemerintah dalam memperkuat kesiapsiagaan serta strategi penanggulangan bencana di wilayah Sulawesi Utara.

Hadir dalam kegiatan ini:

  • Danny Repi, S.IK, Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda, bersama Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Utara),
  • Prof. Dr. Mokosuli Yermia Semuel, S.Si., M.Si, Dekan FMIPAK,
  • Mercy M. F. Rampengan, S.Pi, M.App.Sc, Ph.D, Wakil Dekan I Bidang Akademik FMIPAK, pakar lingkungan hidup dan Tenaga Ahli Kebencanaan Provinsi Sulawesi Utara,
  • Dr. Joice Christian Kumaat, S.Pi, M.Sc, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FISH, akademisi yang mendalami kajian geomorfologi pantai dan mitigasi bencana,
  • Dr. Nova L. I. M. Ogi, S.Pi., M.Si, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FMIPAK.

Dalam sambutannya, Prof. Mokosuli Y. S. menyampaikan bahwa keterlibatan FMIPAK dalam penyusunan pedoman penanggulangan bencana merupakan bentuk tanggung jawab akademik untuk berkontribusi langsung terhadap pembangunan daerah berbasis ilmu pengetahuan dan kebencanaan.

“Perguruan tinggi harus hadir tidak hanya dalam ruang kelas, tetapi juga dalam ruang kebijakan dan implementasi. Melalui diskusi ini, kita ingin memastikan bahwa strategi penanggulangan bencana di Sulawesi Utara disusun berdasarkan kajian ilmiah dan data yang akurat,” ujar Prof. Mokosuli.

Sementara itu, Danny Repi dari BPBD Sulut menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, terutama dengan kalangan akademisi, untuk memperkaya substansi revisi pedoman RPB.

“Kami sangat mengapresiasi keterlibatan FMIPAK UNIMA. Pandangan para akademisi menjadi kunci untuk memperkuat kebijakan mitigasi dan adaptasi bencana yang lebih berkelanjutan,” ungkapnya.

Diskusi berlangsung dinamis dengan berbagai masukan dari dosen dan tenaga ahli FMIPAK terkait aspek ilmiah, lingkungan, dan sosial dalam penanggulangan bencana. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi langkah awal bagi rencana kerja sama strategis antara FMIPAK UNIMA dan BPBD Provinsi Sulawesi Utara, khususnya dalam bidang riset, edukasi kebencanaan, dan pengembangan kapasitas masyarakat.

Written by